Wednesday 12 September 2012

Ir. Ahmed Soekarno - Museum Bung Karno Blitar


Blitar merupakan kota kecil di provinsi Jawa Timur. Apabila menyebut Blitar, tentu saja kita langsung ingat Presiden RI yang pertama Bung Karno. Di kota tersebut beliau dilahirkan dan dimakamkan. 

Seperti biasa... weekend kali ini kami isi dengan berjalan jalan lagi. Pasukan lengkap ber 6. Kami berangkat ke Blitar pukul 6.30 menggunakan mobil ayah wi(sebenarnya sih mobil kantor,ayah wi kan ga punya mobil). Tujuan utama perjalanan kali ini adalah menjenguk ke rumah Om ROsyid yang baru mendapatkan momongan, setelah itu lanjut ke Makam Bung Karno dan Museum Bung Karno.

Perjalanan diperkirakan memakan waktu 3 jam melalui Pare. Cuaca saat itu sangat mendukung, Sepanjang perjalanan terdapat ladang jagung dan tebu. Selain beras, jagung dan tebu merupakan hasil cocok tanam daerah jombang dan sekitarnya. 


Setelah 45 menit perjalanan, kami tiba di desa jengkol. he..he.. ada2 saja namanya. ternyata di desa jengkol terdapat panganan yang unik, yaitu sate bekicot dan kerupuk bekicot. Kamipun tidak melewatkan kesempatan itu. 10tusuk sate bekicot diharga 3000 dan 1 bungkus kecil kerupuk bekicot dihargai 7000. Rasanya sate bekicot seperti sate kerang, terasa kenyal. Sedangkan kerupuknya terasa seperti kerupuk paru. Lumayan lan untuk camilan di jalan. 



Sesampai di Blitar, kami beristirahat di stadion sambil mengisi perut yang kosong. Terutama si Koko Jundii, baru perjalanan 30 menit, udah minta makan mie. Kami memang sengaja membawa bekal dari rumah agar bisa menghemat pengeluaran. 

Lalu kami lanjutkan ke Makam Bung Karno. Yang memang, ternyata rumahnya Om ROsyid dengan dengan Makam Bung Karno, sehingga Ayah wi dan Om ROsyid berjanjian ketemu disana. 

Sebenarnya Blitar merupakan rumah Mertua Om Rosyid, sedangkan rumah Om ROsyid sendiri berada di Graha Yasmin 1 Jombang. Om Rosyid merupakan AO di KCP Mojoagung. Setelah berkunjung kerumah Om Rosyid, kami lanjut ke Makam Bung Karno. 

Karena hari itu adalah hari minggu, maka banyak sekali pengunjung dari luar kota. Kondisi Komplek Makam bersebelahan dengan Perpustakaan Bung Karno. Kondisi Perpustakaan sangat bagus dan modern. Di dalam Perpustakaan terdapat museum BUng Karno. Didalamnya banyak sekali lukisan Bung Karno, Foto-foto, Uang bergambar Bung Karno, dan juga Bendera Merah Putih yang dijahit oleh Ibu Fatmawati yang dikibarkan pada tanggal 16 Agustus 1945.
 

Oh yah ada salah satu lukisan yang menarik, yaitu lukisan Bung Karno, yang kalau diperhatikan dari samping, jantungnya seperti berdetak. Lukisa terbuat dari kanvas, dibingkai tapi tidak dikaca. Menurut saya sih, itu adalah efek angin. Karena kalau diperhatikan lagi, gerakan tersebut dari atas sudah kelihatan. kemungkinan itu dikarenakan dari angin.

Lanjut berikutnya adalah makam Bung Karno. Ada banyak orang yang mengelilingi makam sambil membaca doa. Sehingga kami putuskan hanya melihat dari luar saja. Setelah berphutu ria, kami putuskan untuk pulang.
 

Es Pleret. Baru pertama kali ini saya dengar. Tulisan di gerobaknya sih,, itu merupakan es asli Blitar. Rasanya seperti es cendol yang didalamnya terdapat cendol, delima, ronde. Karena dingin, Koko Jundii, Koko Valen dan Adek Falah rebutan ingin menikmatinya. 
 


Setelah itu kami mencari rumah makan karena hari sudah siang. Ada rumah makan di pinggir jalan barito, yang menawarkan nasi udang seharga 7500, nasi mujaer 15000. Lumayan murah meriah. 

Saya dan Ayah Wi sangat puas dengan piknik keluarga kali ini. Yaitu kami melakukan silahturahmi dan memberikan pengetahuan baru bagi anak-anak.

Salam piknikkeluarga

copyright@2012 http://piknikkeluarga.blogspot.com

No comments:

Post a Comment